Mengenai Saya

Foto saya
Batam, riau, Indonesia
i like writing many stories, reading teen novels, eat ( hahaha =D, but i'm not fat ;) if you want to be my friends, you can add my facebook : Imelda Chandra (Imelda Chandra K)or follow my twitter : @Melymelda and i will follback you

Rabu, 30 Maret 2011

Si Hantu yang Sombong

Pagi - pagi Vira sudah pergi ke sekolah. Setibanya ia disekolah, yang didapatinya hanyalah Pak Jarwo yang biasanya pagi-pagi  sekali sudah memeriksa keadaan sekolah dan beberapa guru yang memang selalu datang pagi sepreti bu Ita, yang terkenal dengan hukumannya yang unik, pak Broto yang super killer. Karna masih sangat pagi, Vira tidak langsung memasuki kelasnya, tetapi ia singgah sebentar ke kantin pak Asep untuk sarapan. Setelah puas mengisi perut, Vira segera beranjak ke kelas.Di tengah perjalanan ke kelas, Handphonenya berdering. Ada sms masuk, dari Caca. Ternyata caca tidak masuk kelas karena cacar.Selagi masih pagi, Vira ingin mengelilingi sekolah. Udara di sekitar sekolah sangat segar. Lagi- lagi ia tidak pergi kekelas melainkan berjalan-jalan menghirup udara segar sekolah.
Sudah setengan jam Vira berada disana. Tidak ada satu orang pun yang datang, guru-guru pun yang tadi sempat datang sudah tidak terlihat lagi.
Vira segera mengirim sms ke Wynne agar segera datang. Tetapi, tidak di balas. Akhirnya ia beranjak ke kelas.
Sesampainya di kelas, vira duduk termenung sendiri. Ia teringat film Hantu di Kelas yang sempat di tontonnya semalam bersama wynne. Ia merasa bulu kuduknya merinding. Ketika ia menoleh ke belakang. Tidak ada apa-apa. Tetapi, ketika ia menoleh sekali lagi, terlihat olehnya seorang anak perempuan yang bergaun putih, persis seperti hantu difilm yang ditontonnya.
Vira pun segera lari tunggang - langgang pulang ke rumah.

Dikelas...
Suasana seperti biasa. Angin luar yang berhembus dengan kencang kedalam kelas, melambai-lambaikan tirai - tirai putih yang menghiasi jendela kelas.
Dirumah, tidak ada siapa-siapa lagi. Hanya bi surti yang sedang memasak di dapur.  Vira segera menuju kekamarnya. Setibanya  di kamar, handphonenya berdering. Ada 1 sms masuk, dari wyyne.


Vir, sorry y gue bru bles. Emngny lo lpa ya hari ini lbur?
gue lagi di villa ni bareng kluarga.
bye vir see u soon .....

" bilang dong dari tadi! mana gue ketakutan sendiri lagi disekolah." gerutu Vira.
Memang Vira lupa hari itu libur. Tetapi, ia takkan lupa peristiwa yang baru dialaminya setengah jam yang lalu.

Hari Minggu adalah hari terakhir liburan sekolah. Saat itu banyak teman-teman Vira yang bersiap-siap pulang dan menghentikan kegiatannya semasa liburan. Vira yang baru pulang dari Bogor , segera mengambil handphonenya dan mengirim sms ke teman-temannya untuk datang lebih awal besok karna ia ingin menunjukkan sesuatu.


Keesokan harinya, teman - teman sudah mennunggu di depan kelas. Ketika Vira datang,semua temannya menagih janjinya untuk menunnjukkan sesuatu yang katanya sangat mengejutkan. Ketika Vira masuk ke kelas. Ia dan teman-temannya duduk termenung. Menoleh untuk kesekian kalinya. Tetapi, tidak ada apa-apa.
Akhirnya memang tidak ada apa-apa di kelas itu. Semua teman-temany menyoraki Vira.
Vira pun menjadi geram dengan hantu di kelas itu. Ia lantas berteriak " hantu, keluar dong ! Sombong banget, dasar sombong ! "




hahaaha ak ini hororrer ato humorrer ?
mm kalo yang ini ak tulis wktu kelas 1 SMP...
haha dicomment yah kalo ada yang janggal :)

Minggu, 27 Maret 2011

The Secret Haunted Restaurant

Saat itu malam minggu. Anita dan Nataline berjalan-jalan menghirup udara segar di pinggiran pantai. Angin pantai yang dingin berhembus menusuk tulang. Anita dan Nataline adalah sahabat dekat. Setiap malam minggu mereka selalu pergi melihat-lihat keindahan pantai pantai.Ketika mereka sedang menikmati udara pantai, datanglah seorang wanita separuh baya dengan wajah pucat pasi menghampiri mereka.Wanita itu menyerahkan selembar kertas yang menyerupai brosur yang sudah sangat usang. Brosur itu mengajak mereka singgah ke sebuat restaurant di belakang rumah penjaga pantai. Wanita itu pun segera menarik mereka berdua yang tengah kebingungan.
Mereka di tarik ke sebuah restaurant tua di belakang bangunan-bangunan tua d pantai. Suasana di restaurant tua itu sangat nyaman dan tenang. Sayangnya rempat itu tertutup dengan bangunan - bangunan tua yang tidak terpakai sehingga sangat sepi.
Mereka memesan dua piring spagetti dan 2 gelas jus sirsak. Selagi menunggu pesanan datang, mereka berbincang- bincang tentang keanehan tempat itu. 
Hidangan datang. Saat mereka ingin menyantap makanan mereka, tiba - tiba listrik padam. Suasana menjadi lebih menyeramkan daripada sebelumnya.
Saat listrik kembali menyala, ruangan kosong. Hanya ada mereka berdua disana. Yang lebih mengejutkan lagi, spagetti yang hendak mereka santap telah dipenuhi cacing-cacing dan jus mereka telah dipenuhi sengan percikan darah.
Mereka segera keluar dari restaurant dan lari ketakutan kembali ke pantao.
Suasana di pantai sangat ramai. Berbeda jauh dengan suasana di restaurant. Karna hari sudah larut malam,mereka segera pulang ke rumah dengan pikiran masih campur aduk.
Malam minggu berikutnya, mereka tidak pergi ke pantai melainkan ke rumah penjaga pantai. Mereka ingin mencari informasi tentang restaurant tua yang menyeramkan itu. Rupanya nama si penjaga pantai adalah pak franz. Saat tiba di rumahnya, pak Franz menyambut mereka dengan hangat. Mereka dipersilahkan duduk di beranda depan rumah yang mengahadap pantai dan diselingi dengan teh hangat buatan bu franz. Mereka mulai bertanya kepada pak Franz tentang restaurant itu.
Raut wajah pak Franz berubah. Yang tadinya sangat berseri-seri menyambut kedatangan Anita dan Nataline kini menjadi muram dan sedih.
Akhirnya pak Franz menceritakan  tentang asal usul restaurant itu. 

Restaurant itu adalah milik adik laki-laki pak Franz yang bernama Daniel. Daniel sangat bersemangat membangun restaurant itu. Sampai suatu hari datanglah seorang teman lamanya yang menyimpan dendam kepadanya. Tanpa belas kasihan, ia membunuh Daniel dan seluruh pelayan restaurant yang bertepetan dengan malam minggu.
Maka dari itu, setiap malam minggu Daniel dan pelayannya selalu gentayangan mengganggu pengunjung pantai.
Restaurant itu sudah sangat tua.Tetapi, pak Franz sangat menyayanginya. Itulah sebabnya pak Franz sengaja membaangun bangunan-bangunan yang tidak terpakai untuk menutupi restauraant itu agar tidak terlihat dan di gusur petugas setempat.
Anita dan Nataline merasa iba. Tetapi mereka tetap membujuk pak Franz untuk memyingkirkan restaurant itu karna sangat mengganggu pengunjung pantai.
Akhirnya pak franz pun setuju dan bersedia menyingkirkan restauraant itu.

3 bulan kemudian.....
" kami mau spagetti 2 minumnya jus sirsak 2"
" baik, silahkan ditunggu pesanannya."
Pak Franz telah membangun sebuah restaurant di pinggiran pantai atas nama Daniel. Anita dan Nataline selalu berkunjung kesana selagi malam minggu.
Pesanan sudah datang. Saat hendak menyantap spagetti yang masih hangat itu, tiba - tiba listrik padam. Yang terdengan hanyalah alunan musik classic yang sedari tadi sudah di putar.
Listrik sudah menyala. Tentunya dengan Spagetti yang masih hangat dan jus sirsak yang masih segar. Hufft .... leganya.
" selamat tinggal restaurant hantu "


* Ini cerpen yang ak tulis waktu kelas 4 SD
jangan lupa di comment ya :)